PAPUA - Tugas dan peran strategis Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Papua terus berjalan sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres RI) Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Papua. Inpres ini menjadi dasar pelaksanaan tiga tugas utama TNI di Papua, yaitu mendukung pengamanan, membantu Pemerintah Daerah (Pemda) dalam penyediaan layanan dasar, serta menggalang komunikasi sosial yang inklusif. Sabtu (28/12/2024).
Stabilitas keamanan menjadi prioritas utama bagi TNI untuk menciptakan kondisi kondusif, memungkinkan seluruh pihak baik pemerintah, masyarakat, maupun stakeholder lainnya—berperan aktif dalam pembangunan Papua. Meski demikian, ancaman dari kelompok separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) menjadi tantangan serius dalam upaya mempercepat kesejahteraan masyarakat Papua.
Tantangan Keamanan di Papua
Gangguan keamanan oleh OPM, mulai dari intimidasi, kekerasan, hingga pembunuhan terhadap warga sipil dan aparat keamanan, menjadi penghambat utama percepatan pembangunan. Salah satu insiden tragis adalah pembunuhan terhadap Glen Malcolm Conning, pilot asal Selandia Baru, yang tewas dalam serangan OPM pada Agustus 2024. Dalam operasi kemanusiaan, TNI berhasil mengevakuasi jenazah korban, bersama tenaga kesehatan, guru, dan balita, tanpa menunggu permintaan dari pihak manapun.
Keberhasilan serupa juga tercermin dalam pembebasan Kapten Pilot Phillip Mark Mehrtens dari Susi Air, yang disandera oleh OPM. Operasi ini merupakan bukti nyata tindakan kemanusiaan dan kolaborasi TNI dengan stakeholder untuk menciptakan Papua yang aman dan damai.
Dukungan TNI untuk Papua yang Sejahtera
Kolonel Arh Yogi Nugroho, Dansatgas Media KOOPS HABEMA, menyampaikan bahwa TNI bersama Polri akan terus melaksanakan tugas pengamanan wilayah Papua guna memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga.
"Kami berkomitmen mendukung program Pemerintah RI dalam percepatan pembangunan kesejahteraan Papua. Melalui pengamanan yang efektif, kami ingin memastikan Papua dapat tumbuh menjadi wilayah yang aman, kondusif, dan bebas dari gangguan separatis, " ujar Kolonel Yogi, Sabtu 28 Desember 2024.
Dengan langkah-langkah tersebut, TNI berharap percepatan pembangunan kesejahteraan di Papua dapat segera terwujud, membawa harapan baru bagi masyarakat Papua untuk hidup dalam damai dan sejahtera.
Autentikasi:
Dansatgas Media HABEMA, Kolonel Arh Yogi Nugroho